Sebuah kisah datang dari putri Rasulullah, Fatimah Az-Zahra, dan Ali Bin Abi Thalib. Pintu hati Ali terketuk pertama kali saat Fatimah dengan sigap membasuh dan mengobati luka ayahnya, Muhammad SAW yang luka parah karena berperang. Dari situ, dia bertekad untuk melamar putri nabi. Lantas dengan tekun dia kumpulkan uang untuk membeli mahar dan mempersunting Fatimah. Malang, belum genap uang Ali untuk membeli Mahar, sahabat nabi abi Abu Bakar sudah terlanjur melamar Fatimah. Hancur hati Ali, namun dia sadar diri kalau saingan ini punya kualitas iman dan Islam yang jauh lebih tinggi dari dirinya. Walau dikenal sebagai pahlawan Islam yang gagah berani, Ali dikenal miskin. Hidupnya dihabiskan untuk berdakwah di jalan Allah. Namun mendung seakan sirna saat Ali mendengar Fatimah menolak lamaran Abu Bakar Tapi keceriaan Ali kembali sirna saat orang dekat nabi lainnya, Umar Bin Khaththab meminang Fatimah. Lagi-lagi Ali hanya bisa pasrah karena dia tidak mungkin bersaing dengan Umar yan
masa lalu boleh sesekali dikenang | masa depan yang harus terus dijelang masa lalu takkan pernah terulang | jangan biarkan ia selalu membayang membelakangi cahaya hanya hasilkan bayang | hadaplah kedepan maka kaulihat terang cinta bukan tentang masa yang sudah dilewati | tapi cinta berkisah tentang masa kini dan nanti cinta bukan romantisme wanita-lelaki | tapi berkisah kasih antara suami-istri